Kamis, 12 Februari 2015

Tentang Kue Coklat

Malam ke 4, dimana aku harus terlelap tanpa mendengar hela nafasmu sebelum tertidur.
Tapi tak apa, aku sudah biasa, dan harus terbiasa, iya kan? :)
Baru beberapa hari kamu sibuk, bagaimana nanti kalo kita serumah, dan kamu tinggal kegiatan seharian, bisa-bisa aku punya hobby baru, yaitu menggerutu.
Aku tau kamu selalu menyempatkan waktu untukku, tapi aku adalah wanita yang sedikit manja dan bawel. Aku menginginkan waktumu, seegois ini? iya tentu, maaf.
Hari ini kamu bercerita tentang brownies yang aku kirim ke tempatmu. "Coklatnya hmm",katamu. Aku senang kamu antusias memakan browniesnya. Aku tau kamu penggila coklat sama sepertiku. Makanya aku memutuskan untuk mengirimnya untukmu, walau bukan buatanku, semoga kamu suka.
Jadi bagaimana dengan hobby ngemil coklatnya? Apakah nantinya aku harus belajar bikin kue coklat agar kamu tak jajan sembarangan diluar? Apa aku harus setiap hari membuatkan kue coklat untukmu agar kamu betah dirumah? haha jangan ketawa.
Terlalu jauh, tapi jujur ingin rasanya belajar membuatkan kue coklat untukmu. Eh tapi, aku susah menghapal resep, aku juga gampang ngeluh kalo harus mengaduk adonan sampai berubah bentuk,hehe maklumi aku.
Oke, besok aku coba. Entah kapan, pokoknya harus bisa. Memaksakan diri? tidak.
Aku cuma ingin suatu saat kita bisa menikmati kue coklat buatanku bersama jagoanmu. Aku menginginkan dia berkata "Maa, coklatnya enak, besok bikin lagi ya". Stop jangan tertawa, tapi jujur aku senyum-senyum sendiri menulis ini semua.
Ah sudahlah, sudah pagi. Kamu mungkin juga sudah benar-benar tertidur sekarang. Selamat tidur lelakiku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar