Jumat, 05 April 2013

Tulusnya Kamu

Ku pikir aku sudah melupakanmu berikut dengan kenangan bodoh yang pernah ada. 
Ternyata aku salah,aku masih saja menagisi kepergianmu,kepergian yang aku buat dan berujung pada keputusanmu yang membuatku sadar akan pentingnya kamu disini.
Bodoh..!! yah mungkin cuma sebutan itu yang pantas untukku.
Mungkin aku terlalu dibutakan oleh harapan kosong yang ada dikejauhan yang tak mungkin aku jangkau
Tapi kenapa harus mengabaikan harapan yang jelas-jelas nyata dan tulus untukku?..
Masih bisa ku ingat muka merah yang selalu saja kau sembunyikan ketika bertemu denganku, dan keringat dingin yang kau bilang tanda salah tingkahmu yang selalu jadi ciri karena cibiran teman-temanmu .
Lucu memang,tapi semua itu nggak bisa lagi aku ulang. Ah..andai bisa ku putar waktu.
Guyuran hujan sore tadi membuatku ingat pada keras kepalanya kamu. Hujan deras yang mengguyur Tubuhmu pun tak kau hiraukan apalagi dinginnya. Aku yang dibelakangmu menggigil menahan dingin tapi kamu malah berusaha untuk tak peduli ,Hanya karena ingin menjagaku dan melihatku tak basah kuyup. Katamu "kamu nggak kenapa-kenapa kan ? ",Tulusnya kamu..
Jelas-jelas kamu yang basah.Kamu nggak pernah taukan aku netesin airmata buat kamu. Jelaslah,aku nggak tega liat kamu nahan dingin cuma buat aku. 
Aku Sakit pun masih kamu yang peduli,sedangan yang aku harapkan bukan kamu. Yah harapan kosongku tentunya. Katamu "ini aku bawakan jus kesukaan kamu,diminum ya?..biar cepet sembuh,aku kangen ketawa kamu" , Tulusnya kamu
Yah,sandaran yang pernah kau tawarkan, katamu "ngantuk ya? tiduran aja dipundakku..ntar kalo udah nyampek aku bangunin??.." Tulusnya kamu
Dan kamu sakit pun kamu masih bisa khawatir sama aku "aku nggak kenapa-napa kogh,aku anter yah?aku takut kamu kenapa-napa?." Tulusnya kamu
Sampai waktu aku masih mengharapkan harapan yang jelas-jelas kosong yang sering aku sebut cinta. Kamu masih bisa senyum dan ngasih suport ke aku, padahal yang aku tau kamu sayang banget sama aku.
Ya, nggak bisa bayangin harus mengobati luka yang segitu banyaknya aku goreskan dihati kamu. Harus berapa banyak perban yang kamu butuhkan.
Dengan mudahnya kamu cuma bilang "Jangan cemberut donk ntar jelek ,pertahanin hubungan kamu ya..aku disini bakal jadi sahabat terbaik kamu",Tulusnya kamu....
Ah,sahabat??...Munafik.
Jelas-jelas kamu pernah bilang sayang sama aku kemarin.Tapi memang dulu,aku yang tak mau peduli dengan kata itu.
Aku tau nahan sakit itu nggak gampang,apa lagi kamu yang tau aku masih sering susah payah mempertahankan harapan kosongku.
Berbulan-bulan kamu biasakan diri untuk menahan dan mengobati luka kamu sendiri tanpa ingin memberi tahu aku yang memang tak begitu memperdulikanmu.
Ketika aku lelah untuk bertahan dan aku berusaha melepas harapan kosong itu. 
Sampai aku mulai menyadari ada sosok yang hilang selama ini.
Yah tentunya harapan yang nyata dan tulus untukku,tak lagi aku temui sosoknya. Kamu menghilang tanpa meninggalkan salam pisah padaku.
Mungkin Kamu lelah oleh sikapku yang tak mau tau.Atau mungkin ada cinta lain yang kamu kejar,
Ah...aku bodoh,kenapa baru menyadarinya setelah semua menghilang.
Sosok pemalu yang tak pernah putus asa untuk membuatku tersenyum,sosok periang yang selalu ada untuk tempatku berkeluh.
Pergi....pergi jauh,......entahlah 
Yang aku ingat kamu pernah bertanya "kalo aku nggak ada kabar,jangan cari aku. Suatu saat jika aku datang kerumah kamu dengan cita-cita kebanggaanku yang akan aku buat untuk bingkai kehidupan dimasa depanku,kamu mau nggak terima cinta aku?"
Aku sempet menangis lagi untuk mengenang pertanyaan kamu itu, aku berharap mungkin karena itu. walau aku tau luka-luka yang aku buat pasti masih sulit untuk sembuh.
Tapi jika bukan, aku harus rela, serela-relanya kamu melihatku bahagia diwaktu lalu bersama harapan kosongku. 
Aku disini tetap berharap kamu kembali ,
Ya kamu,Harapan yang Pasti dan Tulus untukku.....

2 komentar: